Baca Sikka, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan perampingan anggaran
dalam beberapa subsektor kemendikbud. Sebesar Rp 5 triliun dari total Rp
39 triliun dirampingkan dan dialihkan fungsinya ke pendanaan
program-program prioritas. Anggaran yang dirampingkan ini terutama dari
pos perjalanan dinas dan kegiatan penunjang di kemendikbud.
"Enggak banyak sih dari Rp39 triliun itu kira-kira di atas Rp5
triliun. Terutama dari perjalanan dinas itu, dari Rp7 triliun lebih,
tinggal Rp3 triliun lebih jadi ada sekitar Rp3 triliun yang bisa kita
hemat," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di
Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 20 Oktober 2016.
Angka Rp 3 triliun yang dapat dihemat itu, kata Muhadjir, sebenarnya
bukan hanya dari perjalanan dinas pejabat tetapi biaya perjalanan dinas
akibat efek kegiatan-kegiatan penunjang di kemendikbud. Dia
mencontohkan, kegiatan penataran guru. Dalam kegiatan itu semua guru
yang ditatar, diundang dan mendapat uang perjalanan dinas.
"Karena penatarannya kita hapus, otomatis uang perjalanan dinasnya bisa susut," kata Muhadjir.
Presiden RI Joko Widodo memang meminta Muhadjir melakukan
langkah-langkah program percepatan di sektor pendidikan. Beberapa hal
yang ditugaskan Jokowi kepada Muhadjir, mengurus Kartu Indonesia Pintar
(KIP), penajaman program pendidikan vokasi, penataan kembali
fungsi-fungsi organisasi di lingkungan pendidikan dan kebudayaan, dan
merehabilitas sekolah-sekolah yang rusak.
Editor : C.A.S.AL
Sumber : Pikiran-rakyat.com
0 komentar:
Posting Komentar